A.
Pertumbuhan penduduk,
Adalah
perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam
jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit"
untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi
selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk
sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada
pertumbuhan penduduk dunia.
B.
Perkembangan Penduduk Dunia
Manusia
diperkirakan hidup di dunia sudah sekitar dua juta tahun yang lalu. Pada waktu
itu jumlahnya masih sangat sedikit. Bahkan pada 10.000 tahun sebelum masehi,
penduduk dunia diperkirakan baru sekitar 5 juta jiwa.
Namun
demikian, pada tahun pertama setelah masehi, jumlah penduduk dunia telah
berkembang hampir mencapai 250 juta jiwa. Dari tahun pertama setelah masehi,
sampai kepada masa permulaan revolusi industri di sekitar tahun 1750, populasi
dunia telah meningkat dua kali lipat menjadi 728 juta jiwa. Selama 200 tahun
berikutnya (1750 – 1950) tambahan penduduk sebanyak 1,7 milyar jiwa. Tetapi dalam
25 tahun berikutnya (1950 – 1975), ditambah lagi dengan 1,5 milyar jiwa, yang
jika dijumlahkan seluruhnya pada akhir tahun 1975 telah mencapai hampir 4
milyar jiwa.
Pada
tahun 1986, populasi dunia sudah mendekati angka 5 milyar.
Pada
tahun 2005 jumlah penduduk dunia sudah mencapai angka 6,45 milyar.
sumber: Duran (1967), Todaro
(1983), UN (2001), UN (2005)
Dari
pertambahan absolut populasi dunia ini, dapat dikemukakan bahwa sejak tahun
1650 Masehi sampai tahun 2005 Masehi, rata-rata pertambahan penduduk dunia
persatuan waktu adalah sebanyak 16,63 juta orang pertahun.
C.
Penggandaan
Penduduk Dunia Dengan Menggunakan Tabel
Tahun
|
Penduduk Dunia
|
Perkiraan Waktu Penggandaan
|
800 SM
|
5 juta
|
-
|
1650 tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830 tahun
|
1 miliyar
|
180
|
1930 tahun
|
2 miliyar
|
100
|
1975 tahun
|
4 miliyar
|
45
|
Sumber :
Ehrlich, Paul, R, el al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.
Dari
tabel diatas, dapat diambil bahwa dari tahun 1830-1930 pada kurun waktu 100
tahun mengalami penggandaan penduduk, sedangkan dari tahun 1930-1975 pada kurun
waktu hanya 45 tahun telah mengalami penggandaan. Ini menunjukkan bahwa
penggandaan semakin cepat berlangsung.
D.
Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan
Penduduk
- Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen.
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya
angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian
dan faktor penghambat kematian .
- Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang
menghambat kelahiran dan yang mendukung kelahiran
- Imigrasi apabila setiap
penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua maka akan
sulit apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit mendata penduduk
dengan data pasti
E.
Rumus Tingkat Kematian Kasar
CDR = D/P x
K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian
Kasar).
D = Jumlah
kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah
penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K =
Bilangan konstan 1000
F.
Rumus Tingkat Kematian Khusus
ASDRx =
Dx/Px x K
Ket :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah
Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah
Penduduk pada umur tertentu
K =
Bilangan konstan 1000
G.
Angka Kelahiran
Angka
kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi yang lahir dari setiap 1000
penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga kriteria,
yaitu:
- Angka kelahiran dikatakan
tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan
sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan
rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.
H.
Pengertian dan Akibat Migrasi
Secara umum
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau
batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi
diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara)
ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah
(spasial) dan dimensi waktu.
Tinjauan
migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan
kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.Migrasi salah satu dari
tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua komponen
lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu
wilayah.
Berikut ini
adalah akibat yang muncul dari migrasi :
- Pengaruh Kepadatan Penduduk
terhadap Bidang Ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita
berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan
kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan
negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan
pengangguran makin meningkat.
- Pengaruh Kepadatan Penduduk
terhadap Bidang Sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal
ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau
perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang
layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan
dan kesehatan masyarakat.
- Pengaruh Kepadatan Penduduk
terhadap Lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin
meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
- Pencemaran Lingkungan
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan
akibat aktivitas manusia.
I.
Macam-Macam Migrasi dan Proses Migrasi
Berikut
adalah macam-macam migrasi :
- Emigrasi adalah perpindahan
penduduk dari suatu negara ke negara lain.
- Imigrasi adalah masuknya
penduduk ke dalam suatu daerah negara
tertentu.
- Urbanisasi adalah perpindahan
penduduk dari desa ke kota.
- Transmigrasi adalah perpindahan
penduduk antarpulau dalam suatu negara.
- Remigrasi adalah kembalinya
penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain.
Proses
Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan :
- Dalam memilih daerah tujuan
para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
- Kurangnya kesempatan kerja
didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah
satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
- Informasi yang positif dari
sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi
yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
- Informasi yang negatif yang
dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
- Makin besar pengaruh daerah
perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang
tersebut
- Makin tinggi pendapatan
seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
- Seseorang akan memilih daerah
tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah
tersebut
- Migrasi masih akan terjadi
apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
- Orang yang berumur muda dan
belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang
sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
- Makin tinggi pendidikan seseorang,
makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk
J.
Jenis Struktur Penduduk
- Jumlah Penduduk : Urbanisasi,
Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
- Persebaran Penduduk : Kepadatan
penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas
wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
- Komposisi Penduduk : Merupakan
sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan
membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
K.
Bentuk Piramida Penduduk
- Piramida penduduk muda
berbentuk limas
Piramida ini
menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia
dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah
kematian. Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia.
- Piramida penduduk stasioner
atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini
menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat
kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh
Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
- Piramida penduduk tua berbentuk
batu nisan
Piramida
bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila
dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar,
maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara
: Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.
L.
Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio
Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun,
ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia
yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio
ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase rasio
ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan
tidak produktif lagi.
M.
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Pertumbuhan
dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
- Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,
Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan
penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa
kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi
berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai
besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan
Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke
Filipina.
- Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada
zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur
logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh
karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk
berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri
zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan
Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat
dari bahan perunggu.
N.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
Pada abad
ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan
atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5
ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat
dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak
menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama
itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai.
Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya
budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni
ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya
yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari,
dll.
Abad ke 15
da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka
islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu
terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di
Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan
dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara
damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15
ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara
pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat
pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di
Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat,
Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan .
Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh
pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya
telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh
oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam
kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten,
Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
O.
Kebudayaan Barat
Unsur
kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke
Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke
Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang
Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di
kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya
arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan,
terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ;
Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan
dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan
rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul
sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama
dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh
Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu
diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak
menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa
sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
Sumber:
http://derarief94.blogspot.com/2014/11/ii-isd-ii.html
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/perkembangan-dan-penggandaan-penduduk-dengan-tabel/
https://abiand.wordpress.com/tugas/1-penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/
0 komentar:
Posting Komentar